AI Image Bing Generator

Tanah Dunia

Ganis Heryanto
4 min readNov 15, 2023

--

Bumi diciptakan untuk makhluk oleh Tuhan, begitu para manusia menyebutnya, tentunya yang memiliki agama. Bumi disebut dengan sebutan lain yaitu dunia, dunia yang berisi dengan bermacam-macam makhluk, aku tidak perlu menyebutkan secara rinci. Siapa sangka bahwa bumi ini memiliki tempat yang belum pernah dijarah oleh manusia, yang katanya makhluk paling pintar dan punya daya insting paling kuat daripada seekor binatang. Ya bisa kita sebut dengan manusia. Manusia adalah makhlul yang luar biasa, terkadang merasa melebihi Tuhan, gila memang!

Panggil saja Roni, teman kerja ku saat ini, orang yang cukup cerdas ketika sudah beraksi. Di dalam tim, ia selalu saja unggul dari pada yang lainnya. Aku terkadang iri dengan pencapaiannya, yang selalu cepat, melesat, hingga lupa untuk bertengok ke belakang untuk sekedar melihat sebentar. Cerdas, namun minim perilaku. Hal inilah yang terkadang membuatku muak padanya.

Pernah suatu hari di meja kerja ia mengatakan kepada tim “masih belum selesai juga? Kalau seperti ini kapan mau maju?”, seketika Nadia, rekan tim ku ini berdiri “kamu yakin bicara seperti itu pada tim mu sendiri?!” Suasana mulai agak panas, tapi tidak gerah, ternyata panasnya ada di hati dan kepala kami, rekan satu tim Roni, Nadia-lah yang sering adu omongan dengan Roni ini. Kacau, beraninya dengan perempuan. Bos kami keluar dari ruangan, namanya Pak Bani, orangnya gemuk dengan postur tubuh yang tinggi bagi orang Indonesia beliau bisa disebut dengan sebutan ‘Bos Gorilla' agak hitam wajahnya, tapi beliau baik selalu adil kepada kami semua. “Ada apa ribut-ribut? Kerjakan saja, jangan banyak cincong” Bos Gorilla mengatakannya sambil senyum sambil berjalan ke arah toilet.

Terkadang terjadi keributan seperti ini, aku makin muak dengan pekerjaanku, teman-teman yang lain pun ikut muak, walaupun perusahaan ini punya jenjang karir yang menjanjikan. Aku mulai merasa, Roni harus disingkirkan karena akan menjadi racun bagi lingkungan kerja tim kami. Percuma cerdas tapi tidak memiliki adab yang baik, kalau aku memiliki sarung tangan milik Thanos, akan ku jentikan jari di depan wajahnya, sialan!

Setiap harinya berjalan seperti biasa, ribut antar rekan, terkadang aku juga ribut dengan Roni hingga cekcok berhari-hari, pekerjaan yang menumpuk, lembur setiap hari, dunia macam apa ini! Ku jalankan sebuah rencana agar Roni bisa dikeluarkan dari kantor, kami semua satu tim ini membuat strategi untuk mengeluarkan Roni, dan bilang ke Pak Bani agar memberikan kami solusi utnuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

Akhirnya kami semua setuju untuk menjebak Roni agar langsung terlihat perilakunya yang tidak baik itu oleh Bos Gorilla ini. “Kenapa kelakuan kamu seperti ini, Ron? Hal ini tidak pantas dilakukan!” Pak Bani berbicara keras pada Roni, Roni mengelak dengan gaya yang menantang “saya melakukan semua ini apa adanya, Pak”. Ia tidak meminta maaf maupun merasa bersalah.

Beberapa hari kemudian diakhir bulan setelah gajian kami cair, kami semua dipanggil satu persatu oleh Pak Bani ke ruangannya. Dan… gila! Apa-apaan semua ini! Kenapa aku di berhentikan?!

“Apa maksudnya saya sudah tidak bisa berkontribusi, Pak? Saya sudah bekerja dengan baik” Kataku sambil menjelaskan dan nada bicara yang hampir keras.

“Saya pikir kamu dan yang lainnya tidak bisa mengejar Roni yang begitu cerdas, malah kinerja kalian menurun, sepertinya saya harus seelsaikan kalian semua kecuali Roni. Saya juga sudah bilang ke yang lainnya barusan, karena kamu terakhir yang saya panggil, Adam” Pak Bani dengan wajah datar seperti ada yang janggal.

Kami semua dipecat hanya karena alasan kinerja yang menurun, Diaz mengatakan padaku kalau ada yang aneh pada situasi ini. Tetiba terdengar suara yang jauh seperti suara Roni, sebentar, ya benar ini suara Roni “Terima kasih ya, Ayah. Mereka tidak pantas ada di perusahaan ini kalau ingin menjebakku” Sambil tertawa. Lalu, Nadia yang bersama kami izin masuk ke dalam ruangan dan… terdengar suara Nadia mengatakan “kamu hebat sayang! Sudah selesai ya semuanya, akhirnya kamu ga diganggu lagi sama teman kerja tim kamu”, “ya sudah, nanti kita masukkan sahabat-sahabat kamu untuk. Kerja di sini ya, Ron, Nad”. Diaz dan Amel langsung geram bukan kepalang begitupun juga aku, ternyata Nadia dan Roni dan juga Pak Bani saling berhubungan, ternyata kami yang malah dijebak oleh mereka selama ini karena ingin menyingkirkan kami dari perusahaan ini.

Tak ku sangka, orang yang ku kenal baik ternyata hanyalah palsu, pembohong, pengkhianat, dan pantas ditelan bumi. Sekarang kami bertiga memahami bahwa menjadi baik saja tidak cukup. Orang yang hidup di dunia ini jika bisa tenang adalah menjadi orang yang kaya raya punya segalanya, bahkan tanah dunia ini pun bisa menjadi miliknya. Tak ada yang bisa kulakukan kecuali memahami dunia ini beserta tanahnya dan makhluknya yang luar biasa diciptakan oleh Tuhan, bernama Manusia.

Tamat.

--

--

Ganis Heryanto
Ganis Heryanto

Written by Ganis Heryanto

Copywriter, Singer, and Novelis

No responses yet